Friday, February 19, 2010

Mayat Disodomi, Lalu Dimutilasi


Jakarta – Kejahatan sadis mewarnai awal tahun 2010 di Jakarta. Ardiansyah, 8 tahun, dibunuh dan mayatnya dipotong-potong oleh pedagang asongan yang juga koordinator pengamen, Baikuni alias Babe, 48 tahun. Sadisnya, sebelum memutilasi, pengasong asal Magelang, Jawa Tengah itu lebih dahulu menyodomi mayat Ardiansyah.Babe ditangkap di rumahnya di kawasan Jalan Masjid, Cakung, Jakarta Timur, Sabtu (9/1) sekitar pukul 03.00 dini hari kemarin. Ardiansyah, bocah yang dia bunuh, adalah salah satu pengamen di bawah koordinasi pelaku dan biasa bekerja di Terminal Pulogadung, Jaktim. Ardiansyah beralamat di Jalan Ketut, RT 4 RW 7, Cakung, Jaktim.

’’Motif pembunuhan karena korban menolak tersangka saat diajak berhubungan seksual,’’ ujar Kepala Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Boy Rafli Amar dalam jumpa pers di Direktorat Reserse Kriminal Umum, Mapolda Metro Jaya, Jl Gatot Soebroto, Jakarta, Sabtu (9/1).

Belakangan terungkap, bukan hanya Ardiansyah yang mendapat perlakuan tak senonoh dari Babe, tetapi juga kakak korban. Menurut keluarga korban, pelaku dikenal sebagai ’orang tua’ bagi anak-anak pengamen. ’’Banyak anak jalanan yang mengamen, berkumpul di situ (rumah pelaku),’’ ujar Boy. Menurut keterangan keluarga, korban juga sering menginap di rumah pelaku.

Nah saat di rumah pelaku, kata Boy, Ardiansyah menolak disodomi pelaku. Diduga tersangka sakit hati dan membunuh korban pada Jumat (8/1) pagi. Korban dibunuh dengan cara dicekik kemudian dipotong menjadi lima bagian.

Menurut penyelidikan, sebelum dimutilasi mayat Ardiansyah sempat mengalami kekerasan seksual (sodomi). Ini terlihat dari tanda-tanda di tubuh korban dan anus korban mengalami luka. ’’Kami masih terus mengembangkan kasus ini, sementara saat peristiwa di rumah tersangka dilakukan seorang diri dan tak ada orang lain,’’ ujar Boy.

Dari hasil pemeriksaan ditemukan sejumlah barang yang identik dengan korban. ’’Ada kardus, tali raffia, dan golok serta baju korban yang masih berlumur darah,’’ tambah Boy.

Namun demikian, polisi masih belum mengetahui seberapa jauh perilaku Babe terhadap anak-anak jalanan lainnya. ’’Si Baikuni (Babe) ini dikenal oleh keluarga korban, termasuk kakaknya,’’ ujar Boy.

Keluarga korban mengakui, tak hanya korban tapi banyak juga anak jalanan lain yang terbiasa menginap di rumah tersangka pembunuhan itu. ’’Kakak korban juga menceritakan ke kami, ada kelakukan kurang baik dari Babe,’’ ujar Boy.

Namun, polisi masih menolak menjelaskan perilaku Babe yang tidak menyenangkan itu. ’’Keterangan masih terus dikumpulkan dari tersangka,’’ kata Boy.

Pembunuhan sadis ini diketahui ketika warga menemukan mayat tanpa kepala, terpotong-potong, dan terbungkus plastik di Jl Raya Bekasi KM 27, Ujung Menteng, Jaktim, Jumat (8/1).

Sabtu pagi kemarin, giliran ditemukan kepala mayat di bawah Jembatan Warung Jengkol, Kel. Rawa Teratai, Jalan Raya Bekasi, Pulogadung, Jaktim, sekitar 5 km dari lokasi penemuan badan korban.

Terungkapnya Babe sebagai pemutilasi mayat itu bermula dari ditemukannya seorang saksi yang melihat orang membuang bungkusan. Saksi itu pula yang memberitahu polisi ada orangtua kehilangan anaknya.

Karena itu, kata Boy, orangtua yang lapor itu diajak melihat potongan tubuh korban di RS Polri Kramatjati, Jaktim. Mereka mengakui ciri mayat tanpa kepala itu mendekati dengan ciri Ardiansyah.

Seperti ciri khusus luka pada bagian tangan kanannya. Selain itu ciri lainya adalah pusar bodong, kulit bersih sawo matang. Ada bekas kudis di depan mata kaki korban dan ada tahi lalat di betis bagian bawah kaki kiri dan kanan. Saat kepala mayat ditemukan pagi kemarin, orangtua Ardiansyah kembali diajak melihat di RS Polri. Mereka semakin yakin bahwa korban adalah Ardiansyah. wid, viv

Stumble
Delicious
Technorati
Twitter
Facebook

0 Comments:

Post a Comment

online counter
top